Selasa, 30 Maret 2010


Tadi pagi sebelum jadwal ujian praktek TIK, tersebutlah aku, Mbah Din sama Mas Kor ngumpul di mushola buat ngecek kelengkapan berkas pengajuan beasiswa buat dikumpulin ke guru pembimbing. E..terjadilah satu kejadian.
"Kor, kamu kan udah keterima PMDK Undip, beasiswa yang ini seharusnya kamu nggak usah ikut aja. Ngabis-ngabisin jatah," kataku.
"Ah, nggak pa-pa. Cuman buat jaga-jaga aja," sahut Mas Kor.
"Eh, kata Bu Sri kemaren. Kayaknya yang bakalan masuk ke beasiswa ini cuman Boni aja deh. Soalnya dia dapet organisasi banyak," sahut Mbah Din. Dalam hati saya mengamini.
"Ih iyo. Aku kan nggak pernah ikut organisasi. Tapi kamu kmaren nggak dapet surat keterangan tidak mampu kan, Bon?" kata Mas Kor lagi.
"Ih...iya. Enggak Mas," sahutku dan sontak membuat Mas Kor girang karena persyaratan satu itu memang menjadi andalannya.
"Yo, nggak pa-pa. Nanti kamu keterima, ntar a-k-u n-y-u-s-u-l." Kata Mas Kor lagi.

dua suku kata terakhir membuat saya terhenyak. Ya, mungkin Mas Kor akan menyusul ke Jakarta untuk masuk STAN. Saling mendoakan yang terbaik ya.. :-)

0 komentar:

lihat cerpenku di cerpen.net