Sabtu, 12 Desember 2009

Aku Bingung Memilih Jalan

Hari Minggu, sebuah hari yang kunanti. Karena sudah ada janji. Menyegarkan pikiran jadi satu hal yang ingin kulakukan jika hari Minggu tiba. Kusiapkan kamera dan pengamannya ke dalam tas mungilku. Tak lupa dompet dengan uang secukupnya. Karena hari ini kami, aku dan pacar akan berangkat ke pegunungan 23 km dari rumah. Hobi fotografi akan kupuaskan disana. Obyek-obyek sudah kupastikan akan habis kuabadikan nanti.

Menjelang jam sembilan ternyata Ardi, sudah sampai di depan kost-an. Membawa kantong pinggang, tempatnya menyimpan makanan kecil. Bukan aku yang membawakan, memang. Kuisyaratkan untuk menungguku sebentar karena aku belum lengkap tanpa sepatu. Biar mau ke pegunungan tentu saja matahari takkan libur untuk bersinar nanti. Aku tak mau kulitku gosong, bahaya! Sinar UV-A dan UV-B mengincar kulit manusia.

Berangkatlah kami menuju jalan pegunungan yang lumayan jauh. Melewati beberapa hektar sawah, kemudian lewat hutan milik Perhutani, melewati rumah penduduk. Begitu terus kami lewati. Hingga kami agak lelah duduk di jok motor. Lelah juga walau hanya duduk. Sambil nge-gas Ardi tengok kanan-kiri mencari bangku yang terbuat dari semen untuk istirahat. Kemarin dia cedera tangan saat main futsal. Jadi agak lelah kalau lama-lama dia meletakkan tangannya di stang motor.

500 meter lagi ada rest area. Sampai disana ada penjual es degan yang mangkal menawarkan dagangannya. Ah, lumayan mengobati lelah dan haus. Jadinya kami turun dan istirahat di sana. Rest area ini masih di wilayah hutan pinus. Dingin sekali. Untungnya jaket dan sarung tangan tak pernah tertanggal dari tubuh dan tanganku. Setelah minum es degan-lumayan menggelitik gigiku yang kedinginan, kuingat kameraku yang sedari tadi terdiam. Kukeluarkan dia dari kurungannya. Akhirnya kau bernapas lega sekarang. Tapi sayang udaranya yang dingin mungkin membuatmu agak tidak kerasan. Baru sebentar menimangnya, tanganku digenggam Ardi.

“Pengen foto-foto kan?” tanyanya serius.

“Iya.” Aku tersenyum. “Dimana daerah yang bagus?”

“Mungkin di sana,” tunjuknya ke suatu arah masuk ke dalam hutan. Kutengok dari kejauhan ternyata di sana ada pemandangan indah. Sebuah daerah landai di tengah hutan. Pasti seru foto-foto di sana. Tangannya menarikku. Meninggalkan es degan menuju kedalaman keindahan hutan pinus.

Kami berlari terus. Mencari pinggiran daerah landai di dalam hutan pinus. Sampai disana sungguh indah. Masih ada kabut-kabut putih yang menyelimuti. Suhunya semakin rendah dibanding rest area tadi. Huf.. dingin juga rupanya. Tanganku agak bergetar memegang kameraku. Siap-siap untuk mengabadikan, Ardi sekali lagi menghalangiku mengangkat kamera. Pandangan matanya menghunjam mataku. Aku bingung. Aku takut.

“Kamu nggak suka?” tanyaku pelan. Dia membimbingku duduk di samping kirinya. Aku menurut.

“Kagumi dan kenali dulu daerah ini sebelum kamu memotretnya,” katanya kemudian sambil perlahan mengalihkan pandangan ke cakrawala luas di depan mata kami.

“Dingin ya,” genggaman tangan kirinya membuatku sadar, dia ternyata kedinginan. Tanganku yang lain beralih menyentuh kamera. Siap kuangkat lagi kameraku ke arah kabut-kabut tipis di depan, Ardi menghalanginya lagi. Tangannya yang lain menurunkan kameraku dalam genggaman. Matanya menaruh harapan dalam di mataku. Wajahku pasti serasa bingung sekarang. Diciumnya bibirku untuk menghilangkan kegelisahanku. Aku diam.

Semakin dekat wajahnya ke arah wajahku. Aku takut.

“Nin, aku ingin..” sementara matanya masih menatap mataku.

“Kamu mau kan? Bercinta.....denganku?” nafasnya memburu dan panas. Matanya menyiratkan keinginan mendalam. “Aku lama memendamnya. Aku inginkan itu. Kamu mau kan, Nin?”

Seketika kualihkan pandanganku ke arah lain. Menghindar dari tatapan matanya.

“Kita sudah lama pacaran. Sudah sepantasnya aku menginginkan dan mendapatkannya.”

Lama kami terdiam.

“Sudah 4 tahun. Hanya denganmu aku inginkan itu. Hanya denganmu aku punya rasa ini. Sudah 4 tahun lamanya, Nin. Kekasih pertama dan terakhirku.”

Kuberanikan membuka mulutku.

“Sudah berapa perempuan yang kamu ajak, Ar?”

“Cuma kamu. Aku jujur. Aku nggak bohong. Sumpah.”

“Aku terlanjur berjanji.” Spontan Ardi bingung.

“Kamu lupa, Ar? Kamu sendiri yang memintaku berjanji untuk menjaga keperawananku ini. Sampai saat ini masih. Kamu minta aku janji akan menjaganya sampai kita menikah nanti. Walau sebenarnya aku agak sangsi akan benar-benar menikah denganmu atau tidak. Aku terlanjur berjanji,” kata-kataku lirih. Kuucapkan tanpa sedikitpun memandang wajahnya.

“Kapan aku memintamu?”

“Ulang tahun kita yang ke-2. Masih ingat itu adalah ciuman pertamaku? Sekaligus ciuman pertamamu, mungkin. Aku terlanjur berjanji, Ar. Aku tak ingin melanggar janji yang kau buat demi aku tepatinya.”

Apakah kata-kataku menyakitkannya sehingga ia diam kemudian. Diam cukup lama tertunduk, melepaskan genggamannya. Jujur kurasakan aku patah hati. Aku kecewa dengan permintaannya.

“Aku ingin menikah denganmu,” kuraih tangannya, menenangkannya dalam genggamanku.

“Aku ingin menjadi perawan sampai kita menikah. Aku ingin suci sampai malam kita menjadi pasangan sah. Dan hanya kau yang boleh mengambilnya, bukan orang lain. Kututurkan aku ingin menikah denganmu. Biar begitu aku ingin suci untukmu.”

“Tatap aku,” kuminta dia menatap mataku. Ardi menoleh kuyu.

“Maaf, Ninda sayang. Aku sudah salah meminta yang bukan-bukan kepadamu. Aku sudah alpa tentang janji yang kuminta padamu. Adakah sesuatu yang dapat mengobati lukamu? Aku tahu barusan kau terluka.”

“Kamu juga mau berjanji kan?”

“Janji apa?”

“Berjanji, kalau hanya aku yang boleh meminta keperjakaanmu kelak kalau kita menikah. Sebelum kita menikah, nggak boleh satu diantara kita melanggarnya. Harus.”

Ardi mengangguk.

“Janji?”

“Iya, Sayang.”

Aku memeluknya bahagia. Erat pelukan kami saling menghangatkan hari yang dingin ini.

Sabtu, 03 Oktober 2009

ESASI

Terucap selamat untuk panitia Esasi 09/10 yang merelakan seluruh tenaga, pikiran demi kelancaran dan kesuksesan serangkaian kegiatan DIESEMAS ESASI at 2009, salah satu diantaranya


Spoiler for [saya dan ginna] :



[]





Sabtu, 01 Agustus 2009

Bontheng sedikit terhenyak dengan kenyataan-kenyataan yang semalam Bontheng baca. Lagi-lagi tentang budaya. Tertulis di KOMPAS edisi Minggu, 19 Juli 2009, WACANA berjudul Giliran Budaya Bicara hasil goresan tangan Franki Raden.

Dalam artikel ini dituliskan secara gamblang bahwa cerita-cerita kota-kota maju dan sukses berkembang di AS diinisiatifkan dari pengembangan budaya setempat. Benar-benar hal yang sepintas sepele. Dituliskan ada dua kota kecil namun maju berkat budaya di sana, diantaranya Madison dan Toronto. Selanjutnya akan saya ulas lagi mengenai dua kota ini.

Lima tahun lalu -- Madison, adalah kota kecil di Negara Bagian Wisconsin. Memiliki jumlah penduduk 300.000 orang yang tumbuh luar biasa serta mampu menarik banyak urban ke sana. Berdasar Richard Florida dalam bukunya The Rise of the Creative Class, kota Madison memenuhi kriteria kota yang maju. Dalam buku disebutkan bahwa, untuk bisa tumbuh dan ebrkembang di era globalisasi, sebuah kota harus mampu memikat sebuah kelas masyarakat baru, yakni “kelas masyarakat kreatif”. Yang dimaksud di kelas ini antara lain kelas pebisnis, pengusaha bidang jasa, ilmu, budaya. Masyarakat akan tertarik untuk tinggal, menetap di kota jika kota tersebut memiliki banyak fasilitas dan kegiatan budaya. Kegiatan budaya tidak hanya menjadi pelepasan penat saja, namun menjadi ilham bagi produktivitas kaum di atas di bidangnya.

Yang menyebabkan kota Madison berkembang begitu cepat adalah dua hal.

1. Datangnya pelajar, mahasiswa dari segala penjuru untuk kuliah di Universitas Wisconsin sejak 1970-an.

2. Usaha seorang walikota perempuan di awal tahun 2000-an untuk mengubah total pusat kotanya dari wilayah pertokoan menjadi wilayah kebudayaan. Dengan biaya 100 jutaan dollar, wali kota mengembangkan fasilitas budaya di sekeliling Capitol Square (wilayah pemerintahan). Yang diberikan tanggung jawab untuk ini adalah arsitek handal Cecarpelli. Dengan begitu pertumbuhan ekonomi semakin melaju cepat.



Taman Botani di Madison

Kota satu ini menarik perhatian saya. Kota JAZZ adalah milik Toronto. Walikota daerah berpenduduk 3 jutaan ini melakukan kebijaksanaan yang sama. Selama empat tahun terakhir, Toronto berkembang pesat. Salah satu motivasinya adalah untuk mendatangkan wisatawan asing, domestik. Di kota ini mengalami perkembangan kebudayaan secara dinamik. Hal ini didukung penuh oleh pihak pemerintah, swasta dan masyarakat. Mereka memiliki visi sama dan paradigma yang sama.

Di kota ini salah satu yang menarik adalah didirikannya Jazz FM untuk membangkitkan minat masyarakat terhadap Jazz. Radio ini adalah radio komunitas hasil sumbangan pendengarnya. Adanya fasilitas online, Jazz FM juga mendapat bantuan dari luar Kanada. Hingga demikian Jazz music menjadi milik Toronto. Kota Jazz Dunia.

Membandingkannya dengan Indonesia masih terlalu besar dan rumit. Indonesia pernah mengalami kejayaan utamanya di Jakarta hasil ‘gubahan’ Ali Sadikin. Saya hanya ingin membandingkannya dengan Blora, kota saya tercinta.

‘Slenting-slenting’ dari obrolan sahabat-sahabat saya mengenai pariwisata Blora yang kurang di-eksplore dan kurang mampu dipublikasikan dengan baik. Kota Blora pun, tidak banyak yang tahu. Apakah kita bersama-sama sebagai generasi luhur Blora mampu meningkatkan ini? Barangkali sudah ada usaha-usaha dari berbagai pihak, saya acungi empat jempol untuk ini. Namun usahanya masih belum maksimal.

Optimalisasi minat masyarakat terhadap budaya perlu ditingkatkan. Karena dari minat masyarakat saya rasa mampu meningkatkan produktivitas masyarakat untuk membuat kotanya menjadi produktif, mampu menarik kaum-kaum kelas profesional untuk menetap di Blora. Memberikan investasi besar demi kemajuan Blora. Dan harapan selanjutnya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat kota Blora.

Sedikit saya bercerita tentang Io, sahabat saya yang berhasil meraih juara pertama tingkat Propinsi untuk lomba Karya Tulis Sejarah : Benda Cagar Budaya. Begitu dahsyat Io mempresentasikan hasil observasinya, kerja kerasnya selama ini. Bersama Tetet dan Bu Dini yang mau hingga detik kemenangan setia mendampingi. Saya sungguh bangga. Sebuah kota yang memenuhi prinsip Richard di atas memang sulit untuk diterapkan di Blora. Tapi saya yakin, dengan upaya keras, kita bisa menjadikan Blora sebagai kota budaya yang produktif.

Pernahkah kita ingin memiliki visi sama untuk membangun Blora menjadi kota maju? Pernahkah kita membangun dari sisi budaya yang selama ini makin lama makin tersingkir? Di Singapura sekecil itu, sedikit sekali sarjananya. Lebih banyak SMK, kejuruan, Diploma yang mampu mengoptimalkan potensi mereka. Di Indonesia, begitu banyak sarjana yang hanya ingin menggantungkan nasibnya dengan bekerja menjadi karyawan bawah. Menjadi yang digaji, bukan menjadi yang menggaji. Sulit memang. Tapi awalnya saja. Bagai menanam pohon jati, dengan bibit yang susah perawatannya, namun jika ulet, sabar, hasil yang dicapai nantinya akan maksimal dan memuaskan.

Inginnya saya menjadi yang disarankan oleh Io. Menjalani studi seni tari yang sudah lama kegemaran ini saya tinggalkan untuk membangun Blora jadi kota seperti Madison dan Toronto. Kota kecil tapi besar.

Bontheng ingin memberikan semangat spiritual untuk sahabat-sahabat Bontheng yang sebentar lagi mengikuti seleksi Duta Wisata Kabupaten Blora. Semoga dapat memberikan yang terbaik dan maksimal. Semangat ya,, Bontheng mendoakanmu.



Sabtu, 06 Juni 2009

Aku sekarang terduduk diam di ruang multimedia. Dengan 15 teman lainnya kami mengerjakan tes UAS-Kimia. Tapi bukan itu yang ingin kubahas sekarang. Lihatlah kawan, di sisi dinding ketika kau masuk, dihadapkan dengan gambar kuno nan besar, personil Gita Smara Dana SMA NEGERI 1 BLORA. Masa berjaya sedang tergenggam mantap di tangan mereka, entah angkatan tahun berapa. Aku juga tak tahu angkatan bapak ibu dari teman kita yang mana.
Sementara aku kini berpikir, begitu banyak tim Drumband yang menjamur di Kabupaten Blora. Tak ingin mereka kalah dan ebrada di papan bawah dan terdegradasi. Sedang tim Gita Smara Dana tahun 2009 kini masih menikmati sisa-sisa kejayaan Tim GSD masa lampau, masa gemilang Pak Tommy dan Pak Misgi. Dari semua itu di tahun 2009 kita masih belum merasakan puas dan bangganya menjadi tim terhormat, dipanggil dalam upacara-upacara adalah kehormatan. Karena kita di tahun 2009 belum pernah merasakan getirnya memperjuangkan, jauh dari masa gemilang.
Tak ayal dari kita terlena, malas latihan, malas eksplorasi, hanya mengandalkan Pak Tommy. Tak tahukan kalian ketika Pak Tommy bercerita kepada Io dan aku, tentang pengabdian yang berhadiah sebuah kepuasan. Latihan terakhir sebelum UAS, Pak Tommy sedikit bercerita. Tak tahu lagi apa di tahun 2009 nanti beliau masih dipakai SMA 1 lagi atau tidak. Hanya itu yang Pak Tommy bisa berikan pada SMA 1 Blora. Hanya sedikit kemampuan beliau yang beliau sumbangsihkan selama ini.
Beliau bersyukur, kepala sekolah kita kini sedikit menaruh peduli pada ekstrakurikuler yang selama ini membawa nama SMA 1 Blora kemana-mana. Dengan sedikit senggolan dari Bapak Bupati, kepala sekolah kita mau memberi perhatian. Apalagi setelah tau separuh Tim Gabungan PORPROV yang akan berangkat ke Solo Juli nanti ditempati posisinya oleh siswa SMA 1 Blora, alumninya. Inilah! Kepuasan yang menjadi obat bagi lelahnya Bapak Tommy. Semua itu merupakan hasil maksimal dan terbaik yang diperoleh beliau.
Hingga tak tahu lagi tahun 2010 akan melatih drumband lagi sementara kader-kadernya yakni Pak Sumarno dan Pak Tony masih dalam tahap pembelajaran. Next, patutkah kita bermalas-malas sementara beliau menginginkan yang terbaik dari kita. Beliau sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk kita. Khusus untuk Tim Gabungan dan Tim Internal GSD, Pak Tommy berpesan agar mampu berikan yang terbaik pula pada Pak Tommy.
Pak Tommy tidak begitu mengharapkan maju ke depan gedung PEMDA saat upacara hari besar, diiringi drumband dengan menerima sejumlah lencana kehormatan seperti rekan-rekannya. Pak Tommy berkata cukup bangga melihat anak didiknya memberikan yang terbaik untuk beliau.

Sempet kaku denger kata autis. Eah...sekarang-sekarang ini lagi banyak anak muda pada bilang diri mereka autis kan?! Mereka pikir autis tu kata-kata biasa tanpa makna. Ato barangkali maknanya cuma buat anak-anak yang kelebian gaya, aksi gitu ea?!
Sempet bergetar hati ini juga denger mereka menamakan diri anak-anak autis. Dari mereka ga semuanya tau apa itu autis.
Autis itu kelainan yang diderita sekelompok anak dari mayoritas anak normal. Ni penderita autis punya gangguan bicara, terlalu aktif bergerak dan sulit untuk sosialisasi sama banyak orang pada umumnya. Butuh terapi yang panjang waktu, lama minta ampun untuk membuat mereka normal. Butuh kerja ekstra dan perhatian lebih untuk anak-anak autis macam ini.
Contoh saja adek saya. Umurnya akan menginjak 9 tahun 26 Mei 2009 ini. Adek saya, sebut saja Arif mengalami gangguan seperti ini dan diketahui saat berumur 2 tahun. Normalnya anak-anak 2 tahun uda berani ngoceh-ngoceh di depan umum. Tapi Arif, hingga umur demikian ga kunjung ngoceh. Tingkahnya pun jauh dari tingkah anak-anak lain. Lebih suka maen sendiri, jarang perhatiin omongan orang tuanya.
Untungnya sejak bayi, Arif uda dibawa Budhe ke Salatiga untuk dirawat. Karena Bapak waktu itu sedang sakit, maka Ibu harus pandai-pandai mengatur waktu. Ya, at least Ibu ngurusin Bapak dulu. Baru kemudian konsen ke Arif.
Tapi menjelang balita, Arif diketahui mengalami seperti itu. Langsung dibawa ke Semarang, RS. Karyadi. Arif kudu ikut terapi tiap minggu. Harus rutin, gag bole makan banyak karbohidrat dan atau gula krn ni akan mengakibatkan banyak tenaga untuk dia lebih bergerak hiperaktif.
Itulah kenapa kadang-kadang Bontheng mrasa risih harus denger anak-anak pada namain diri mereka autis.
adekku tersaiang

Kamis, 07 Mei 2009

baru

KRONOLOGI TRAGEDI AMBON KRONOLOGI TRAGEDI AMBON ss

Minggu, 29 Maret 2009

terbaru 290309

haddoh..
bontheng binun ni..
skins baru tapi g bisa ngaturnya.
hahaha!!

o ya!! ada yg bilang ni lap bionya g lengkap ya?? ato gimana??
bontheng binun.
bagi temen2 kalo mo komeng2 mohon yg jelas ya...
demi kemajuan bontheng ni!!! bontheng is in progress.

dari tadi bontheng penen komeng ndiri tpi g bisa.(hahaha...ndeso loe!)
kalo temen2 komeng juga tpi g bisa bisa mengajukan pemberian komeng lewat
friendster bontheng ato di fesbuk bontheng.. ada linknya kok..

Sabtu, 28 Februari 2009

HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI

HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI

Laporan


Disusun guna memenuhi tugas Biologi pada 11 Februari 2009

Oleh :

Septina Lia Triastuti 29

Bonita Indah Nuryanti 05

Hengky Dwi F 13

Antonius Fajar Pangiring 03

Rokok

  1. LANDASAN TEORI : Nikotin pada rokok dapat menyebabkan radang saluran pernapasan dan rasa ketagihan. Tar adalah komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa setelah nikotin dan tetesan-teesan cairannya dihilangkan. Tar mempunyai efek karsinogenik (penyebab kanker)

  1. TUJUAN : memahami bukti rokok dapat merusak paru-paru karena mengandung tar dan nikotin

  1. ALAT DAN BAHAN :

· Bekas lampu

· Selang plastik bening dengan panjang secukupnya

· Kain kapas

· 2 batang rokok, filter dan kretek

· Korek api

  1. LANGKAH KERJA

1. Susunlah alat-alat tersebut seperti pada gambar

2. Nyalakan rokok yang ada pada salah satu ujung selang dengan korek api kemudian isaplah dengan mulut beberapa kali sehingga asap rokok mengalir masuk dan memenuhi tabung. Lakukan berulang kali sampai timbul bercak cokelat kekuningan yang menempel pada kapas dalam tabung.

  1. HASIL PENGAMATAN

Rokok Filter

Rokok Kretek

· Kapas menjadi keruh

· Warna kapas kuning kecokelatan

· Kapas menjadi keruh

· Warna kapas agak cokelat tua

  1. KESIMPULAN
    • Rokok berfilter maupun rokok kretek sama-sama berdampak negatif bagi kesehatan.
    • Meskipun hanya terpaut sangat sedikit, rokok filter lebih cenderung aman dibanding rokok kretek karena filter dapat menyaring sedikit tar maupun nikotin hasil pembakaran tembakau dalam rokok.



Respirasi Hewan

  1. TUJUAN : 1. Mempelajari respirasi pada hewan

2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan pada saat bernapas.

  1. ALAT DAN BAHAN :

· 3 hewan atau serangga bermassa berbeda

· Respirometer sederhana

· Timbangan

· Kristal NaOH/KOH

· Eosin

· Vaselin

· Kapas

· Pipet

  1. LANGKAH KERJA

1. Bungkuslah kristal NaOH/KOH dengan kapas, lalu masukkan dalam tabung respirometer.

2. Masukkan serangga yang telah ditimbang beratnya ke dalam botol respirometer, kemudian tutup dengan pipa berskala.

3. Oleskan vaselin pada celah penutup tabung.

4. Tutup ujung pipa berskala dengan jari kurang lebih 1 menit, kemudian lepaskan dan masukkan setetes eosin dengan menggunakan pipet.

5. Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala setiap 2 menit selama 10 menit.

6. Lakukan percobaan yang sama (langkah 1 sampai dengan 5) menggunakan serangga lainnya dengan ukuran atau berat berbeda.

  1. HASIL PENGAMATAN

Jenis Hewan

Berat Tubuh Hewan (g)

Skala kedudukan eosin tiap 2 menit (mL/s)

2 menit

4 menit

6 menit

8 menit

10 menit

Jangkrik

1 gram

0,001

0,002

0,003

0,004

0,005

Jangkrik

1,3 gram

0,015

0,045

0,075

0,1

0,115

Belalang

29 gram

0,4

0,85

0,95

1

1,25

  1. KESIMPULAN

Hewan dengan berbeda ukuran dan massa mempengaruhi jumlah volume oksigen yang dibutuhkan karena volume paru-paru juga berbeda. Semakin besar ukuran hewan makin besar pula volume paru-parunya.

Daftar Pustaka

HASIL KUNJUNGAN

PAMERAN MENGENANG 1000 HARI WAFATNYA

PRAMOEDYA ANANTA TOER

Kunjungan ke pameran ini baru saya laksanakan pada hari Sabtu, 7 Februari 2009. Pameran ini diadakan di rumah peninggalan Pramoedya Ananta Toer di Jalan Sumbawa Jetis, Blora. Dalam kurun waktu 8 hari terhitung sejak tanggal 1 sampai 7 Februari 2009 pameran ini termasuk telah mampu menarik perhatian pengamat dan penikmat sastra utamanya sastra Pram dari berbagai kota besar, sebagai contoh Surabaya dan Jakarta.

Rentetan acara yang sering ditampilkan pada event ini adalah pembacaan karya-karya seniman muda dan pertunjukkan musik sederhana dari seniman utamanya dari Komunitas Pasang Surut. Kebanyakan dari anggota komunitas yang sering berpakaian hitam, sederhana ini menampilkan karya lagu ciptaan merek yang kritis, cerdas dan hidup. Terbukti sejak saya masuk sampai pulang, panggung masih saja penuh oleh pengunjung yang menikmati musik sederhana dari gendang-geendang beraneka ukuran dan jenis.

Mengenai karya-karya seni rupa yang ditampilkan antara lain seni cetak, lukis, dan fotografi. Karya-karya yang sempat menarik perhatian saya yaitu

Seni Rupa

1. Judul Karya : Merahnya Pram

Nama : Romo Didik

Ukuran : 68 x 90 cm

Bahan : Sketsa Kain Spidol Krayon

2. Judul Karya : Pram Dalam Daur Ulang Sampah

Nama : Anita S.-SMP Bhakti Kedung Tuban

Ukuran : 22 x 28 cm

Bahan : Kardus, Plastik

3. Judul Karya : Pram in Memoriam

Nama : Koko’

Ukuran : 50 x 50 cm

Bahan : Pasta karet, Kanvas, cetak

Seni Fotografi

1. Judul Karya : Menerawang

Nama : -

Bahan : Digital Print

Ukuran : 50 x 40 cm

2. Judul Karya : Merenung

Nama : -

Bahan : Digital Print

Ukuran : 50 x 40 cm

Sedikit deskripsi mengenai karya-karya di atas. Yang pertama adalah Merahnya Pram milik Romo Didik. Lukisan ini memuat wajah Pram yang tersenyum lepas. Wajah tuanya digambarkan lewat coretan spidol dan krayon warna campuran putih dan hitam pada kain warna merah agak tua. Wajah Pram lebih menjorok ke arah kanan atas sedangkan bagian bawah agak ke kiri terdapat kutipan tulisan Pram yakni Angkatan muda harus punya keberanian. Kalau tidak punya sama saja dengan ternak yang hanya sibuk mengurus dirinya sendiri. Tulisan ini semakin hidup tatkala Romo Didik menulisnya lewat spidol hitam.

Yang kedua adalah Pram dalam Daur Ulang Sampah milik Anita S. Sebenarnya ada lebih dari lima karya yang berkonsep sama seperti karya milik Anita ini namun saya ambil satu sebagai sampelnya. Siswa-siswi Kedung Tuban membuat karya dengan melapisi kardus sebesar 22 x 28 cm dengan plastik hitam. Kemudian kertas yang mewakili sketsa wajah Pramudya yang bisa didapatkan di poster-poster maupun pamflet dapat dipotong sesuai garis wajah kemudian ditempelkan ke atas plastik tersebut. Tergolong simpel namun saya acungi jempol karena mereka mampu memanfaatkan limbah termasuk pamflet yang bisa jadi akan dibuang setelah dibaca.

Yang ketiga adalah Pram in Memoriam karya Koko’. Karya ini menarik mata saya untuk mengamati lebih dalam. Ternyata karya ini lebih mirip seperti sablon karet yang banyak terdapat di kaos-kaos. Karena cetakannya berupa karet di atas kanvas. Koko’ mengambil background dasar hitam. Kemudian ditambah dengan sketsa wajah Pram dengan tulisan yang digambarkan 1926-2006, menandai lahir dan wafatnya Pram. Tulisan ini digambarkan di atas gambar selembar kain banner di bawah wajah Pram. Sedangkan untuk gambar dan banner tersebut dipilih warna putih yang kontras dengan background-nya. Karya ini simpel dan menarik perhatian.

Sebenarnya dari kesekina karya seni rupa dan lukis yang paling menjadi minat saya adalah karya fotografi. Saya lebih cenderung menyukai fotografi. Dan karya ini yang membuat saya lebih tertarik.

Antara karya Merenung dan Menerawang sebenarnya sama. Sentuhan gelap dan efek saturasi hijau membuatnya terlihat berbeda dari foto-foto lainnya. Maksud saya wajah Pram dalam foto ini terkesan samar-samar atau bahasa yang terkini adalah sedikit blur. Kemudian warna kulitnya tidak lagi warna cokelat atau kuning kulit melainkan agak samar-samar hijau. Keduanya memiliki karakter yang sama.

Yang kedua yang membuat foto ini berbeda adalah pada karya Merenung menampilkan foto Pram yang memang sedang merenung. Dengan karakter warna dan pencahayaan sama, agak blur, remang-remang. Namun pada karya Merenung terdapat efek yang baru-baru ini cukup in, yakni efek Lomo. Yakni efek pada sebuah kamera yang sejarahnya merupakan kamera cacat karena setiap memotret selalu ada efek gelap samar-samar pada pinggir foto. Sedangkan warna yang dihasilkan di dalamnya mengandung efek kadang-kadang warna tajam, kadang semi cokelat, kadang agak samar-samar, dan lain sebagainya. Namun efek ini baru-baru ini sedang diminati banyak remaja muda di Indonesia utamanya pecinta fotografi. Efek ini terasa pada karya Merenung yang saya lihat. Karena itu saya tertarik.

Entah foto ini asli memang seperti ini atau di-edit dengan sebuah program komputer sehingga menghasilkan efek demikian.

Sayangnya saya tidak dapat mengabadikannya dalam sebuah data dikarenakan keterbatasan saya. Saya tidak memiliki kamera maupun ponsel yang difasilitasi dengan kamera. Namun saya cukup senang dapat merekamnya lewat memori otak saya. Cukup banyak hal yang saya temukan di pameran yang tergolong jarang diadakan di Blora. Dari karya-karya yang penuh arti, pertunjukan seni yang mengagumkan sampai komunitas punk Pasang Surut.

Semoga lain kali ada pameran-pameran karya seperti ini bahkan yang saya tunggu-tunggu adalah pameran fotografi ada di Blora.

Sekian cerita hasil kunjungan saya ke Pameran 1000 Wajah Pram dalam karya seni. Bila ada kata-kata yang kurang berkenan, mohon dimaafkan. Terima kasih.


Ketika aku keluar dari pagar, ada seorang punk yang sengaja melepas sepatunya. Ia letakkan tepat di depannya. Lalu dari mulutnya itu dikeluarkannya entah kertas, entah permen karet, yang jelas elastis dan diulurnya mulai dari sepatu itu. Sedikit demi sedikit, ditempelkannya barang aneh itu ke tanah. Lama-lama hingga setidaknya 1 meter barang itu habis. Seketika orang-orang di sampingnya, orang-orang sesama punk menyalaminya, memberi tepukan yang meriah. OK! Hanya mereka.

Kamera-kamera punk menjadi saksi keberhasilan komunitas dengan logo lingkaran dan huruf kapital A di dalamnya. Tapi dalam hati kuakui itulah seni. Itulah kebanggaan mereka. Dan tak kupungkiri jika mereka juga punya cara hidup sendiri. Dengan penampilan seadanya, entah mandi atau tidak. Dengan barang-barang bawaannya entah itu kamera DSLR, sepatu kets, tas butut dan sederhana. Itulah mereka. Gaya hidup mereka. Aku mengakui keberadaan mereka.

Di depan pagar ada sebuah panggung kecil yang sederhana. Ada banyak orang menonton pertunjukan yang lagi-lagi dipersembahkan oleh komunitas itu. Berbekal semacam gendang kecil, alat-alat pukul perkusi lainnya. Mereka menyanyikan lagu-lagu ciptaan mereka. Diantaranya memuji Pram, sebuah kritik mengenai hidup, pemerintah, ungkapan hati mereka yang jelas beda dari orang-orang pada umumnya. Ternyata banyak orang menyaksikan walau penampilan secara mode mereka jauh dari norma kebanyakan orang.

Itulah apa yang kutemukan usai menikmati peninggalan Pram, karya-karyanya, karya apresiasi orang terhadap Pram. Hingga kutemui... Yang jadi pertanyaan adalah

1. Siapa komunitas itu?

2. Kenapa mereka dapat tinggal di salah satu ruangan sebelah rumah Pram?

3. Kenapa mereka diijinkan bebas melakukan apa saja di sana?

4. Kenapa mereka tak jadi bahan omongan orang-orang dalam yang kupikir adalah generasi Pram?

5. Siapa mereka yang berani keluar masuk area rumah Pram?

6. Ada gadis kucel yang keluar masuk membawakan makanan untuk orang-orang sepertinya dan untuk orang-orang tua normal lainnya? Kenapa tak ada yang memandang sebelah mata?

7. Kenapa?

8. Siapa?

9. Ada apa?

10. Kenapa aku begitu mengakui keberadaannya dan memandang mereka begitu lebih daripadaku?


ARI PRAMUNDITO lirik

I THINK OF YOU

I think of you, when the morning comes

And still thinking of you when the night has dawn

And I think of you when the rainy days comes

And still thinking of you when the seasons gone

When you’re no longer be mine

I think of you when my guitar starts to play

And I think of you when I hear some jazz like...

And still thinking of you when the music stops

And just thinking of you with my heart...my lonely heart...

Chorus :

Nananana... I just can’t let you go... you’re always in my mind...

Nananana... No one in this world... can make you feel so fine...

Nananana... I promise you my beibe... I’ll give you all my love...

Nananana... And baby just comes back to me...

I think of you... yes I think of you

Coz I’ll remember you yes I’ll remember you

That day you went away ooh I felt so blue

Coz baby I love you and need you

MENCINTAI, MEMILIKI DIRIMU feat TOMPI

Terlalu kuat bayangmu berbekas di hatiku

Terlalu indah dirimu kubiarkan berlalu

Teduh kurasa cintamu bersemi

Dan tumbuh kembali

Kuingin dirimu tetap disini di hati ini

Chorus :

For your love and for your heart

I’ll do anything for you

Mencintai memiliki dirimu

Kuingin dirimu tetap tinggal disini

Kuingin dirimu selalu di hati ini

Selamanya……

Memilikimu……



DICINTAI TUK DISAKITI

Hanya airmata, dan sesal kurasa

Di depanku kau bercinta

Kau ingkari janjimu, ‘tuk setia bersamaku

Kini kau bunuh hatiku

Chorus :

Ku tak ingin dengar ratapanmu

Dan ku takkan lagi menyentuhmu

Pergi dan jangan kembali

Ku ingin sendiri

Perjalanan panjang cinta kita

Sekejap kau hancurkan slamanya

Inikah takdir untukku

Dicintai tuk disakiti

Kutahu kau masih sayang dan menyesali segalanya

Sayang maafku tak bisa



KATAKAN KAU CINTA

Hai kau yang cantik

Senyummu membuat jantungku berhenti

Tatapanmu menusuk hatiku

Bagaikan bintang

Malamku kau hiasi mimpiku aku rindu

Chorus :

Cintakatakan kau cinta

Bila kau juga suka

Anganku ingin bersamamubahagia

Bercumbuberdansa

Berduakita bercinta

Dan dunia ini hanya milik kita

Setiap di dekatmu

Kurasa bisik cinta untukku

Benarkah ini yang kurasakan

Kuingin ungkapkan

Tapi ku slalu membisu ku tak mengerti

UNTUKKU BUKAN DIRIMU feat GROOVOLOGY

Cukup sampai disini saja, tak mau ku kau sakiti lagi

Biarlah ku akhiri semua, meskiku masih mencintaimu

Selalu kau tinggalkan aku, saat ku butuh dirimu

Tak mau ku mengulang lagi, semua yang kulalui

Chorus :

Pergilahjika kau tak mau, bahagia denganku

Jangan kembali

Ooh lihatlah siapa yang menjadi

Orang yang terbaik

Untukku bukan dirimu



SAMPAI NANTI SELMANYA feat ASTY

Waktu terus berjalan, musim pun terus berganti

Dan sampai kini kau tak disini

Setia ku menanti, kehadiranmu oh kasih

Sampai kapan pun kau pergi

Chorus :

Sayang ku selalu ada untukmu

Di setiap langkahmu kasih

Cinta kita kan slalu menyatu

Walau kau tak disisiku

Dengarkanlah cerita hati ini

Yang selalu inginkanmu

Disini ku kan terus menunggu

Sampai nanti selamanya



SPEND MY LIFE TIME LOVING YOU

Chorus :

Girl I won’t stop loving you

This I promise from my heart

And you can believe

That we will be happy endlessly

Just you and me

And I’ll be there just for you

Anywhere you want me to

I really do

I want to spend my life time loving you



JIKA

Jika cintamu hanyalah untukku

Berikanlah semua rindumu

Jika harus mati ku karenamu

Asalkan cintamu denganku

Chorus :

Semua yang ada, pada dirimu

Membuat ku tak cintai yang lain

Semua yang ada di hatimu yakinkanku

Memang engkaulah cintaku

Hanya dirimu selamanya

Sayang, hati ini telah bicara

Memilih kamu untuk cintaku



HARAPKU

Akuyang kau khianati

Yang terlukai cintamu

Yang tak berarti di hatimu

Kamuyang selalu kucinta

Yang setiap saat kurindu

Yang berarti di hidupku

Chorus :

Hadirmu untuk diriku

satu anugerah untukku

walau pedih akan kujalani

tahukah dirimu sayang

kecil di sudut hatiku

ada harap dirimu yang dulu

namunwalau tak adil untukku

kukan terus bernyanyi untukmu

di saat kau sedih dan butuhkanku

inginkubuka hatimu

dengan cintaku yang tulus ini

dan kumohon kau tuk kembali

Bridge :

Aku kan selalu menjadi diriku

Yang datang untuk mencintaimu

Dan jika engkau untukku

Kan ku jaga setiaku padamu



BAWA KU PERGI DARI PACARKU feat KARIN

Chorus :

Indah hariku..saat bersamamu

Tak seindah hariku saat bersamanya

Mungkinkah, ini mimpi yang slalu kutunggu

Bawaku pergi..dari pacarku..

Yang tak bisa membuat hidupku bahagia

Bawaku pergi ke duniamu . .

Sesaat ku ragu denganmu

Kau yakinkanku dengan hatimu

Salahkah jika kuingin lepas darinya

Salahkah jika kita saling sayang

Oo kasihku..kau harapanku

Tuk bebas kan aku dari sedihku

Kutahu hanya kau yang bisa

Membuat hidupku berwarna

Yakinku kaulah jawabannya



LET ME feat RIFKA

Let me take you in my arms

I’m gonna show you places that you’ll love

I know it’s not a dreamer’s paradise

So close your eyes and hold me tight

Because there never will be turnin’ back

Let our love become as one

Let it bound until the end of time

I just wanna get this straight

I really want for you to know

That I wanna make it last

I’d like to share my rest of life

My love and all that I can give with you

And only you

Chorus :

Let me hear yousayin’ I do

Let me hear it comin’ out from your love

Let me know you’resayin’ I do

Let me know I’m gonna spend eternity

Makin’ love to you each night and day

Now tell me are you ready now

To go reveal the future of our live

Together you and I will be sharing sadness

Laughter happily

Let me say it right out loud, let me make it clear for you

I’m gonna make it last, you’re the one I wanna take

Along the journey I wanna make. So will youwill you be mine

lihat cerpenku di cerpen.net